Namun, bagaimana pula dengan manusia? Bagaimana pula dengan kita? Adakah seperti bunga sakura? Adakah cinta kita terhadap Ilahi hanya bermusim? Mekarnya cinta kita hanya pada pada masa-masa yang tertentu. Disaat kita senang, gembira dan bahagia, kita lupakan Allah. Bila kita susah, sakit atau tak punya siapa, barulah kita menagih cintaNya. Mendekatkan diri padaNya. Saat ini, cinta kita pada Ilahi semekar sakura dimusim bunga. Dan saat kita kembali senang dengan dunia, cinta itu semakin layu dan akhirnya hilang sebagaimana hilangnya sakura tatkala musim berganti. Adakah cinta kita cinta sakura??? Tepuk dada, jentik hati, tanyalah iman…
Tidak dinafikan, iman kita ada turun naiknya. Ada ketika iman kita berada ditahap yang tinggi. Adakalanya iman kita tersangatlah lemah. Sebagai manusia biasa, kita tidak dapat lari darinya. Walau dimana pun level iman kita, jangan biarkan cinta kita pada pencipta kita hilang dalam diri. Berusahalah memburu cintaNya. Berusahalah mengutamakan cintaNya lebih daripada segalanya.
Moga cinta kita pada Ilahi bukannya cinta sakura yang hanya bersifat sementara. Semoga cinta itu mekarnya sentiasa tanpa mengira musim.
“Wahai Tuhan yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku pada agamaMu dan tetapkanlah hatiku atas ketaatan kepadaMu”…
No comments:
Post a Comment